Limbah Keras Anorganik Beserta Contohnya
Pemanfaatan Limbah Keras Anorganik
Setelah membahas tentang pemanfaatan limbah lunak anorganik dalam Kalian mungkin bisa mengolah limbah keras anorganik menjadi hiasan-hiasan dan benda yang berkualitas dan memiliki nilai seni yang baik. Berikut ini contoh pemanfaatannya.
Pecahan keramik yang merupakan limbah keras anorganik dapat kalian bentuk menjadi hiasan dinding.
Kalian bisa membentuk motif-motif tertentu di tembok rumah atau di lantai menggunakan sisa pecahan keramik.
Hasil dari kreasi itu dapat menciptakan kesan tersendiri di dalam rumah dan dapat mempercantik kondisi ruangan.
Sehingga, ruangan di dalam rumah kalian dapat terlihat lebih estetik sekaligus mengurangi limbah pecahan keramik.
Pecahan kaca adalah salah satu limbah keras anorganik yang tidak bisa terurai, oleh karena itu lebih baik untuk mendaur ulang pecahan kaca.
Kalian dapat mengambil pecahan kaca untuk dijadikan lukisan dengan cara memotong pecahan kaca dan menempelnya pada kanvas atau tembok.
Atau jika kalian memiliki botol kaca yang utuh, kalian bisa memotongnya untuk dijadikan hiasan lampu gantung atau juga dijadikan vas untuk tanaman hijau rambat.
Kaleng bekas pun dapat dikreasikan untuk membuat banyak hal berguna.
Contohnya adalah pembuatan pot tanaman menggunakan kaleng bekas sebab kalian hanya perlu memotong bagian atasnya dan melubangi bagian bawah agar air dapat keluar dan tidak menggenang.
Kalian juga bisa membuat kaleng bekas menjadi kerajinan tangan seperti bentuk mainan kapal, mobil, dan bentuk lainnya sesuai dengan kreasi kalian.
Itu tadi pembahasan mengenai contoh limbah lunak dan keras anorganik.
Semoga dengan adanya artikel tentang contoh limbah lunak dan keras anorganik ini kalian dapat lebih sadar untuk mengurangi limbah lunak dan keras anorganik, sebab dapat merusak lingkungan.
Alangkah lebih baiknya jika kalian dapat mengkreasikan limbah anorganik sehingga menjadi karya yang memiliki nilai jual tinggi.
Teruslah untuk mengurangi limbah dan sampah agar bumi kita ini dapat tetap bersih dan terjaga lingkungan alamnya.
Demikian pembahasan mengenai contoh limbah lunak dan keras anorganik, kalian dapat membaca artikel lainnya mengenai limbah pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta
Pemanfaatan Limbah Lunak Anorganik
Kalian tentu bisa mengolah limbah lunak anorganik menjadi barang-barang yang berkualitas dan memiliki nilai jual. Berikut ini contoh pemanfaatannya.
Jika kalian memiliki atau menemukan sisa kain perca, kalian dapat mengumpulkannya untuk dibuat menjadi bros.
Untuk membuat bros, kalian hanya memerlukan sisa kain perca dan juga logam berhias untuk dijadikan perhiasannya.
Kalian juga bisa mengumpulkan sisa kain perca yang nantinya kalian berikan kepada pendesain pakaian profesional untuk digabungkan menjadi pakaian yang memiliki desain menarik.
Sebenarnya untuk limbah plastik sangat banyak dan beragam jenis kreasinya sebagai bentuk daur ulang. Kalian bisa membuat tempat pensil atau tas jinjing yang dijahit dari bekas bungkusan plastik makanan.
Atau jika kalian memiliki botol plastik bekas, kalian dapat mengolahnya untuk membentuk karangan bunga dari plastik dengan beragam warna yang indah, atau bentuk kreasi lainnya.
Jika kalian memiliki kardus bekas yang masih utuh, alangkah baiknya jika kalian dapat menyimpan kardus itu untuk menyimpan barang-barang yang ada di rumah kalian sehingga rumah lebih terlihat rapi.
Atau kalian juga bisa mengkreasikan kardus bekas menjadi hiasan seperti kotak tissue, pot bunga plastik, dan kreasi-kreasi lainnya.
Contoh Kasus Pencemaran Tanah Beserta Cara Mengatasinya Lengkap
Contoh Limbah Lunak Anorganik
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa limbah anorganik lunak adalah limbah yang terdiri dari kandungan dengan berbahan lentur dan juga mudah dibentuk dan diolah secara sederhana.
Oleh karena itu, kebanyakan limbah organik biasa dijumpai di lingkungan sekitar kita. Bahkan, hampir setiap hari kita dapat menggunakan limbah anorganik lunak untuk keperluan sehari-hari.
Sebenarnya semua bentuk limbah anorganik lunak dapat diolah kembali dan didaur ulang untuk menjadi suatu benda baru dengan bentuk lain dan atau menjadi bibit baru kembali.
Sebagai contohnya adalah sampah plastik bekas yang biasanya dapat didaur ulang untuk menjadi biji plastik baru atau menjadi benda lain berupa barang-barang kerajinan tangan.
Berikut ini contoh limbah lunak anorganik yang biasa dijumpai di sekitar kita dan dapat dimanfaatkan kembali.
Kain perca merupakan kain-kain sisa dari bahan kain jahit. Biasanya kain perca ini berbentuk potongan-potongan kecil dari sisa bahan kain. Dapat dikatakan bahwa kain perc aini adalah sisa hasil potongan dalam jahitan.
Para penjahit biasanya akan membuang sisa kain perca ini karena sudah tidak bisa difungsikan untuk menambah jahitan dalam baju.
Sisa dari kain perca dapat mengotori lingkungan jika tidak dimanfaatkan dengan baik, sebab jika sisa kain perca ditimbun, maka tidak akan bisa terurai dalam jangka waktu yang cukup lama.
Jika dibakar pun, sisa abu dari kain perca dapat mengotori lingkungan sebab beberapa jenis kain juga mengandung bahan-bahan kimia dalam proses pembuatannya.
Oleh karena itu, sisa dari kain perca harus dimanfaatkan dengan baik untuk diolah kembali menjadi sebuah kerajinan tangan.
Plastik merupakan benda yang hampir tiap hari kita temui dimana pun. Bahkan plastik sudah menjadi sampah hingga limbah yang mengotori bumi ini.
Sebab sifatnya yang sulit terurai, maka plastik tergolong dalam limbah yang bisa merusak lingkungan alam.
Limbah plastik yang tergolong limbah anorganik lunak ini bahkan sempat diberitakan sudah mencapai dasar permukaan laut terdalam di bumi, dan itu merupakan hal yang memalukan dalam proses penanganan sampah di dunia.
Oleh sebab itu, kebanyakan plastik harus dan wajib untuk dilakukan daur ulang dalam bentuk banyak hal, pembakaran ulang menjadi biji plastik atau bisa digunakan untuk membuat kreasi tertentu.
Sebab, jika limbah plastik terus dibiarkan, maka bumi ini akan dipenuhi dengan limbah plastik.
Limbah dari kardus bekas sebenarnya cukup mudah untuk diurai sebab berbahan dasar kertas yang mudah untuk hancur.
Namun, jika jumlah dari sisa kardus sangat banyak, maka tumpukan kardus itu dapat menjadi limbah yang sangat mengotori lingkungan.
Terlebih lagi, jika limbah kardus ini mengambang di aliran sungai, maka serat-seratnya dapat mengotori lingkungan sungai dan bisa mengendap sehingga menimbulkan banjir.
Tak hanya itu, kardus juga memiliki bahan-bahan kimia dalam pembuatannya yang mana bisa mencemari ekosistem lingkungan.
Oleh sebab itu, perlu digarisbawahi jika kardus bekas memang mudah untuk terurai namun bisa merusak dalam jumlah yang besar.
Perlu kesadaran untuk mengurangi penggunaan kardus bekas, sebab pembuatan kardus membutuhkan dahan-dahan pepohonan yang akan semakin mengurangi kadar oksigen di bumi jika terus ditebang.
Contoh Limbah Organik dan Anorganik, Ciri Ciri & Perbedaannya
Perbedaan Limbah Lunak dan Limbah Keras Anorganik
Limbah anorganik adalah jenis produk buangan atau zat sisa yang sulit atau tidak dapat terurai secara alami. Jenis limbah anorganik umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti plastik, logam, kaca, dan kertas, yang bukan berasal dari organisme atau makhluk hidup.
Berdasarkan karakteristik atau sifat materialnya, limbah anorganik dapat dibedakan lagi menjadi 2 kategori, yaitu limbah lunak dan limbah keras anorganik. Berbagai contoh limbah lunak anorganik memiliki material yang bersifat lentur atau lunak. Sebaliknya, contoh limbah keras anorganik materialnya lebih kuat dan sulit dihancurkan.
Karena karakteristiknya berbeda, maka metode pengelolaannya juga bisa berbeda-beda. Jadi, kenali seperti apa sifat dari masing-masing materialnya terlebih dahulu agar bisa menentukan metode pengolahan seperti apa yang paling tepat.
Contoh Limbah Keras Anorganik
Setelah memahami apa saja contoh limbah lunak anorganik di lingkungan sekitar, kenali pula apa saja contoh jenis limbah keras anorganik yang banyak dijumpai. Berikut adalah poin-poinnya:
Kaleng dari bahan logam adalah salah satu contoh jenis limbah keras anorganik yang kerap dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kaleng logam terbuat dari material logam seperti baja ringan atau aluminium yang telah diolah dengan proses khusus.
Limbah kaleng logam yang dibuang secara tidak teratur dapat menyebabkan masalah lingkungan maupun masalah kesehatan organisme. Pasalnya, sampah kaleng bekas yang menimbulkan karat dapat mengganggu kesuburan tanah dan lingkungan.
Pecahan keramik merupakan salah satu contoh limbah keras anorganik biasanya berasal dari barang-barang berbahan keramik seperti piring, mangkuk, dan gelas yang pecah atau rusak, hingga potongan pekerjaan konstruksi bangunan.
Selain mencemari lingkungan, pecahan keramik juga dapat membahayakan hewan dan manusia yang terpapar olehnya, terutama jika tidak sengaja terinjak pecahan keramik yang tajam. Pecahan keramik yang dibuang sembarangan juga dapat mengganggu secara estetika, dan butuh waktu lama untuk terurai.
Contoh jenis limbah keras anorganik selanjutnya adalah pecahan kaca. Pecahan kaca biasanya berasal dari barang-barang seperti botol, kaca jendela, dan peralatan rumah tangga lainnya yang pecah atau rusak.
Sama seperti pecahan keramik, limbah pecahan kaca yang dibuang di sembarang tempat dikhawatirkan dapat membahayakan hewan dan manusia apabila terinjak atau mengenai bagian tubuh. Pecahan kaca juga sangat sulit terurai dalam tanah.
Besi bekas adalah salah satu contoh limbah keras anorganik yang juga kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Besi bekas biasanya berasal dari barang-barang seperti mobil bekas, peralatan listrik bekas, dan perkakas bekas berbahan besi lainnya.
Di antara contoh limbah anorganik lain, material besi adalah salah satu jenis limbah yang berbahaya karena bersifat korosif. Korosif adalah salah satu karakteristik dari limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), sehingga dapat berdampak buruk bagi lingkungan maupun organisme (makhluk hidup).
Reduce (Mengurangi)
Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan material anorganik yang tidak perlu atau tidak penting. Bisa dengan memilih produk ramah lingkungan, membeli barang secukupnya, mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, dan lain-lain.
Contoh Limbah Lunak Anorganik
Agar lebih memahami perbedaan antara limbah lunak dan limbah keras anorganik, sebaiknya kenali apa saja contoh limbahnya di lingkungan. Berikut ini beberapa di antaranya:
Kertas adalah salah satu contoh limbah lunak anorganik yang sering dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kertas merupakan produk yang dibuat dari serat-sertifikasi yang berasal dari kayu atau limbah kertas hasil daur ulang.
Limbah kertas dapat menyebabkan masalah lingkungan ketika dibuang secara tidak bertanggung jawab. Selain itu, limbah kertas yang terakumulasi dalam jumlah besar dapat menjadi sumber masalah seperti kebakaran, pencemaran udara dan juga pencemaran tanah.
Kardus adalah produk kertas yang materialnya lebih tebal dan biasanya digunakan untuk membuat kotak atau wadah. Kardus seringkali digunakan untuk mengemas produk seperti barang elektronik, makanan dan minuman, dan lain sebagainya.
Limbah kardus yang dibuang dapat menyebabkan masalah lingkungan, seperti pencemaran air, pencemaran tanah, atau menjadi sarang berkembangnya mikroorganisme berbahaya. Selain itu, kardus juga dapat menjadi sumber kebakaran jika terakumulasi dalam jumlah besar.
Plastik adalah salah satu jenis limbah lunak anorganik yang paling banyak dihasilkan di dunia. Plastik adalah bahan sintetis yang terbuat dari minyak bumi, gas alam, dan bahan kimia lainnya, serta memiliki sifat yang sulit diurai oleh alam dan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Limbah plastik dapat mencemari lingkungan dan dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Bahkan, plastik yang terbuang di laut juga dapat membahayakan kehidupan biota laut dan dapat mencemari makanan yang dikonsumsi manusia.
Kain adalah bahan tekstil yang dibuat dari serat seperti kapas, wol, sutera, ataupun bahan sintetis. Limbah kain seringkali dihasilkan dalam bentuk pakaian yang sudah tidak digunakan lagi atau kain yang sudah rusak.
Limbah kain juga dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar. Selain itu, produksi kain juga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan karena memerlukan penggunaan air dan bahan kimia yang banyak, serta menghasilkan limbah berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia yang sulit terurai.
Reuse (Menggunakan Kembali)
Reuse adalah upaya memanfaatkan kembali bahan-bahan anorganik yang masih bisa digunakan. Misalnya dengan mengambil kembali botol kaca atau botol plastik bekas untuk diisi ulang, menggunakan kembali kardus atau tas belanja yang masih baik, dan lain sebagainya.
Repair (Memperbaiki)
Repair adalah upaya untuk memperbaiki barang yang rusak agar bisa digunakan kembali. Bisa dengan memperbaiki sepatu yang rusak, memperbaiki kulkas bekas, dan lain sebagainya.
Terakhir, refuse adalah upaya untuk menolak menggunakan material anorganik yang tidak ramah lingkungan. Misalnya dengan menolak menggunakan kantong plastik, menghindari produk-produk yang menggunakan bahan-bahan berbahaya, dan lain-lain.
Pengelolaan limbah adalah aspek penting dalam konsep sustainability (keberlanjutan lingkungan). Karena itu, setiap industri maupun unit usaha wajib melakukan pengelolaan limbah sebagai bagian dari sistem manajemen lingkungan.
Mutu International menyediakan layanan sertifikasi ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan (SML) di ruang lingkup industri atau unit usaha lain. Untuk memastikan pengelolaan contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik di unit usaha Anda sudah sesuai regulasi.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.
6 Contoh Limbah Lunak dan Keras Anorganik beserta Contoh Pemanfaatannya – Limbah anorganik adalah limbah yang sangat beracun dan sulit untuk diurai oleh lingkungan alam.
Kita jarang memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari adanya limbah anorganik sehingga menciptakan kerusakan lingkungan.
Sebenarnya, ada banyak langkah yang bisa digunakan untuk mengurangi limbah anorganik, namun hanya diperlukan kesadaran dan kemauan untuk melakukannya.
10+ Contoh Limbah Organik dan Anorganik dan Cara Pemanfaatannya
Cara Kelola Sampah Anorganik Lunak dan Keras Melalui 5R
Konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Refuse) adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah anorganik dengan lebih efektif, baik limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik. Berikut penjelasan rincinya: